Jumat, 05 Juni 2009

Pegertian paradigma

Pembangunan kesehatan masih dipandang dari paradigma sakit, bukan paradigma sehat. Paradigma sinonim dengan modal, pola dan contoh. Dalam arti yang lebih luas, paradigma dapat berarti suatu cara berpikir dan bertindak. tentu suatu yang keliru dalam melihat arti esensi dari paradigma. Kekeliruan inilah, yang mengarahkan mayoritas pemerintah daerah dan dinas kesehatan di Indonesia, salah kaprah dalam cara berpikir dan bertindak di bidang pelayanan kesehatan. Pemda terjebak dalam mengurusi orang sakit dan kurang memperhatikan upaya preventif. Bagi dinkes, tanggung-jawabnya seakan hanya bagaimana menyembuhkan orang sakit. Mereka seakan lupa bagaimana menjaga orang sehat, agar tidak jatuh sakit. Kritik itu kemudian diberikan solusi, yakni dengan menangani pelayanan kesehatan dalam bentuk preventif dan promotif dengan mengarahkan masyarakat agar hidup dalam lingkungan sehat dan mendorong masyarakat berprilaku sehat.

Paradigma sakit

Paradigma sakit adalah cara pandang dalam upaya kesehatan yang mengutamakan upaya kuratif dan rehabilitatif. Penanganan kesehatan penduduk menekankan pada penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit, penanganan penduduk yang sakit secara individu dan spesialistis. Hal ini menjadikan kesehatan sebagai suatu yang konsumtif. Sehingga menempatkan sektor kesehatan dalam arus pinggir (sidestream) pembangunan (Does Sampoerna, 1998).

Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service), selalu saja berarti ; pelayanan kesakitan masyarakat atau melayani masyarakat yang sakit belaka. Program kesehatan, memang semuanya nyaris hanya untuk mengurusi orang sakit. Orang sehat seakan-akan terabaikan dalam program nasional. Jadi kalau mau tetap sehat, urus diri sendiri, karena itu bukan urusan negara, pemda atau dinas kesehatan. Asuransi kesehatan, juga seringkali berarti asuransi kesakitan yang berarti nanti kalau sakit baru berurusan dengan asuransi. Kesalah-kaprahan dalam bidang pelayanan kesehatan hingga masalah asuransi kesehatan tersebut, masih sangat kuat menjangkiti pikiran masyarakat luas. Negara juga ikut berperan dalam penyebaran kesalah-kaprahan itu. Program yang ditawarkan negara di bidang kesehatan, memang semuanya diarahkan untuk orang-orang sakit seperti JPKM (Jaringan Pengaman Kesehatan Masyarakat), Askin-Gakin/Askes-Gakin (Asuransi Kesehatan-Keluarga Miskin) hingga Jamkesmas (Jaminan Kesehatan masyarakat). Iklan layanan masyarakat yang berkaitan dengan program-program tersebut, memang cenderung ditujukan kepada orang-orang sakit atau yang mungkin mau sakit. Realitas yang tak teringkari dan terbantahkan hanya dengan debat café (perdebatan semiotik di café) dan sekilas argumentasi dalam talk show.

Paradigma sehat.

Pentingnya penerapan paradigma pembangunan kesehatan baru, yaitu PARADIGMA SEHAT merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat proaktif. Paradigma sehat tersebut merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

Tujuan pembangunan paradigma sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, serta mapu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, dan dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan dan kemitraan yang tinggi. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit di samping penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselenggarakan secara bermutu, adil dan merata dengan memberikan perhatian khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia yang terlantar, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Prioritas diberikan pula kepada daerah terpencil, pemukiman baru, wilayah perbatasan dan daerah kantong-kantong keluarga miskin.

Startegi paradigma sehat.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan strategi pembangunan nasional berwawasan kesehatan, profesionalisme, desentralisasi dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada saat ini dan dimas depan antara lain krisis ekonomi, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi dan demokratisasi. Dalam perkembangan kebijaksanaan pembangunan kesehatan maka memasuki era reformasi untuk Indonesia baru telah terjadi perubahan pola pikirdan konsep dasar strategis pembangunan kesehatan dal;am bentuk paradigma sehat. Sebelumnya pembangunan kesehatan cenderung menggunakan paradigma sakit dengan menekankan upaya-upaya pengobatan (kuratif) terhadap masyarakat Indonesia.

Perubahan paradigma kesehatan dan pengalaman kita dalam menangani masalah kesehatan di waktu yang lalu, memaksa kita untuk melihat kembali prioritas dn penekanan program dalam upaya meningkatkan kesehatan penduduk yang akan menjadi pelaku utama dan mempertahankan kesinambungan pembangunan. Untuk membentuk manusia Indonesia menjadi sumber daya manusia sehat-produktif-kreatif, kita harus berfikir dan agak berbeda dengan apa yang kita lakukan sekarang. Kita perlu re-orientasi dalam strategi dan pendekatan. Pembangunan penduduk yang sehat tiadk bias dilakukan melalui pengobatan yang sedikit saja.

Perubahan paradigma dan re-orientasi mendasar yang perlu dilakukan adalah paradigma atau konsep yang semula menekankan pada penyembuhan penyakit berupa pengobatan dan meringankan beban penyakit diubah ke arah upaya peningkatan kesehatan dari sebagian besar masyarakat yang belum jatuh sakit agar bias lebih berkontribusi dalam pembangunan.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di tengah beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk menghadapinya. Dalam mengatasi masalah kesehatan dapat digunakan beberapa strategi utama, antara lain:

1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Sasaran utama strategi ini adalah seluruh desa menjadi desa siaga, seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi.
2) Meningkatkan akses masyarakat tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu; setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit; di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten; di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar; setiap Puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya; pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, Puskesmas dan jaringannya memenuhi standar mutu.
3) Meningkatkan sistem surveillans, monitoring dan informasi kesehatan.
Sasaran utama dari strategi ini adalah : setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada desa/lurah untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat; setiap kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat; semua ketersediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat; terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan; dan berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia.
4) Meningkatkan pembiayaankesehatan.
Sasaran utama dari strategi ini adalah : pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah; anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan; dan terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin.

Program-program Pembangunan Kesehatan
a. Program pokok kesehatan
1. Pokok Program Perilaku, Pemberdayaan dan Kemandirian masyarakat
2. Pokok Program Lingkungan Sehat
3. Pokok Program Upaya Kesehatan
4. Pokok Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
5. Pokok Program Pengembangan Kebijaksanaan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
6. Pokok Program Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
b. Program kesehatan unggulan
1. Program Pencegahan Penyakit Menular termasuk Imunisasi
2. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Program Pencegahan Kecelakaan & Rudapaksa, termasuk Keselamatan lalulintas
4. Program Kesehatan Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
5. Program Peningkatan Perilaku Hidup Sehat
6. Program Pengawasan Obat Bahan Berbahaya Makanan & Minuman
7. Program Lingkungan Pemukiman, Air dan Udara Sehat
8. Program Perbaikan Gizi
9. Program Anti Tembakau, Alkohol dan Madat
10. Program Kebijaksanaan Kesehatan. Pembiayaan Kesehatan & Hukum Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar